7 Langkah Menjadi Teman Bicara Yang Mengasyikkan
7 Langkah Menjadi Teman Bicara Yang Mengasyikkan
teman ngobrol
Diajak ngobrol bukan sekedar menimpali dan pasang telinga. Salah-salah orang menganggap kita sok tau atau nggak mendengarkan dengan baik. Kalau kita bisa menjadi lawan bicara yang menyenangkan, orang bakalan seneng menerima kita. Bahkan mungkin kita bisa diajak ke lingkungan baru, karena teman yakin bahwa kita bisa berbaur dengan baik.
Jangan sedih kalau kita belum bisa melakukan semua itu. Karena keterampilan berkomunikasi masih bisa diasah dan dikembangkan. Khususnya jika kita ingin jadi teman yang enak diajak ngomong, simak deh kiat ini:
1. Kenali Lawan Bicara
Kalau kita belum kenal siapa yang diajak ngobrol, mana mungkin kita bisa jadi teman bicara yang menyenangkan. Kalau belum kenal, kita yang minta kenalan duluan. Ingat-ingat namanya, karena orang yang diajak ngobrol akan merasa dihargai kalau kita menyebut namanya daripada “Eh” atau “Kamu”.
2. Sesuaikan Diri
Biar bisa mengikuti gaya bicara dia, sesuaikan sama latar belakang budaya, umur, pendidikan, ekonomi. Ini penting agar kita tak dianggap menggurui atau sok tahu atau sok kaya. Perhatikan juga pemilihan kata. Jangan gunakan yang kira-kira tak dimengertinya. Misalnya, pakai istilah ilmiah ke teman yang suka hip hop. Makin banyak kata-kata yang tak dimengerti, lawan bicara makin tak nyaman ngobrol sama kita.
3. Beri Kesempatan Ngomong
Kalau mau jadi teman yang enak diajak ngobrol, kita jangan mendominasi pembicaraan. Banyak orang yang suka bicara dan ditanya tentang dirinya, sementara tanpa disadari yang diajak ngomong ikut semangat bercerita, dirinya juga sampai lupa keberadaan orang pertama. Biar teman nggak bete, jangan dijadikan pendengar pasif. Tanya opininya tentang sesuatu bagaimana hobinya.
4. Hindari Memotong Pembicaraan
Jika kita ingin memberi komentar, tahan sampai teman menyelesaikan pembicaraannya. Jadi kalau ada kata-kata yang tidak kita setujui, jangan main potong, “Ah, nggak gitu deh”. Tunggu sampai kita tahu jelas isi pembicaraannya. Kalau dia kasih kita kesempatan ngomong, baru kita ngomong. Tapi kalau nggak, setelah kalimat teman selesai, baru kita ajukan komentar, “kayaknya lebih baik kalau…”
5. Pendengar Yang Baik
Simak semua ucapannya dengan seksama. Boleh disertai anggukan, atau kata-kata tanggapan seperti, “Oh ya?”, “Terus?”
6. Tunjukkan Ekspresi Sewajarnya
Misal, kalau teman curhat baru putus, kita boleh ikut menyatakan sebel sama cowoknya, tapi nggak usah ikut memaki-maki cowoknya atau mengepalkan tinju. Teman bisa memandang kita aneh. Tunjukkan ekspresi yang sewajarnya. Yang penting biarkan teman tahu kalau kita memahami apa yang dibicarakan. Seperti bilang, “Aduh, sayang ya sampai putus?” sambil kita menatap matanya dan menggenggam tangannya.
7. Jaga Kontak Pandang
Fokuskan pandangan kita terhadap teman bicara, jangan keliaran kesana-kemari. Kesannya kita meremehkan lawan bicara. Boleh kita sekali-sekali mengalihkan pandangan, biar nggak seperti melototi, tapi jangan sering dan terlalu jauh, nanti malah seperti melamun.
teman ngobrol
Diajak ngobrol bukan sekedar menimpali dan pasang telinga. Salah-salah orang menganggap kita sok tau atau nggak mendengarkan dengan baik. Kalau kita bisa menjadi lawan bicara yang menyenangkan, orang bakalan seneng menerima kita. Bahkan mungkin kita bisa diajak ke lingkungan baru, karena teman yakin bahwa kita bisa berbaur dengan baik.
Jangan sedih kalau kita belum bisa melakukan semua itu. Karena keterampilan berkomunikasi masih bisa diasah dan dikembangkan. Khususnya jika kita ingin jadi teman yang enak diajak ngomong, simak deh kiat ini:
1. Kenali Lawan Bicara
Kalau kita belum kenal siapa yang diajak ngobrol, mana mungkin kita bisa jadi teman bicara yang menyenangkan. Kalau belum kenal, kita yang minta kenalan duluan. Ingat-ingat namanya, karena orang yang diajak ngobrol akan merasa dihargai kalau kita menyebut namanya daripada “Eh” atau “Kamu”.
2. Sesuaikan Diri
Biar bisa mengikuti gaya bicara dia, sesuaikan sama latar belakang budaya, umur, pendidikan, ekonomi. Ini penting agar kita tak dianggap menggurui atau sok tahu atau sok kaya. Perhatikan juga pemilihan kata. Jangan gunakan yang kira-kira tak dimengertinya. Misalnya, pakai istilah ilmiah ke teman yang suka hip hop. Makin banyak kata-kata yang tak dimengerti, lawan bicara makin tak nyaman ngobrol sama kita.
3. Beri Kesempatan Ngomong
Kalau mau jadi teman yang enak diajak ngobrol, kita jangan mendominasi pembicaraan. Banyak orang yang suka bicara dan ditanya tentang dirinya, sementara tanpa disadari yang diajak ngomong ikut semangat bercerita, dirinya juga sampai lupa keberadaan orang pertama. Biar teman nggak bete, jangan dijadikan pendengar pasif. Tanya opininya tentang sesuatu bagaimana hobinya.
4. Hindari Memotong Pembicaraan
Jika kita ingin memberi komentar, tahan sampai teman menyelesaikan pembicaraannya. Jadi kalau ada kata-kata yang tidak kita setujui, jangan main potong, “Ah, nggak gitu deh”. Tunggu sampai kita tahu jelas isi pembicaraannya. Kalau dia kasih kita kesempatan ngomong, baru kita ngomong. Tapi kalau nggak, setelah kalimat teman selesai, baru kita ajukan komentar, “kayaknya lebih baik kalau…”
5. Pendengar Yang Baik
Simak semua ucapannya dengan seksama. Boleh disertai anggukan, atau kata-kata tanggapan seperti, “Oh ya?”, “Terus?”
6. Tunjukkan Ekspresi Sewajarnya
Misal, kalau teman curhat baru putus, kita boleh ikut menyatakan sebel sama cowoknya, tapi nggak usah ikut memaki-maki cowoknya atau mengepalkan tinju. Teman bisa memandang kita aneh. Tunjukkan ekspresi yang sewajarnya. Yang penting biarkan teman tahu kalau kita memahami apa yang dibicarakan. Seperti bilang, “Aduh, sayang ya sampai putus?” sambil kita menatap matanya dan menggenggam tangannya.
7. Jaga Kontak Pandang
Fokuskan pandangan kita terhadap teman bicara, jangan keliaran kesana-kemari. Kesannya kita meremehkan lawan bicara. Boleh kita sekali-sekali mengalihkan pandangan, biar nggak seperti melototi, tapi jangan sering dan terlalu jauh, nanti malah seperti melamun.
Comments
Post a Comment